Perkembangan
internet tidak akan berhenti. Dia akan terus berekplorasi sesuai
tuntutan kebutuhan manusia. Coba, apa saja yang tidak ada di internet?
Bahkan dapat disimpulkan semua ilmu di dunia ini pada dasarnya bisa kita
ekplorasi melalui internet. Namun semua itu memang ada dampak positif
dan negatifnya, tergantung mau diapakan keberadaan internet ini bagi
masing-masing usernya!
Lebih
dari 9 juta pengguna Internet di Indonesia atau sekitar 28 persen
dari seluruh pengguna Internet di negeri ini adalah mereka yang berusia
di antara 25 sampai 30 tahun. Kelompok inilah, disebut juga sebagai
Digital Natives, yang membentuk tren yang terjadi di dunia maya. Bisa
kita bayangkan usia 25 sampai 30 merupakan usia produktif rata-rata
pemuda dan pemudi Indonesia itu bila sudah berada di depan komputer yang
berakseskan internet! Idealisme, gagasan dan juga perubahan budaya
tentu akan berubah secara alami (khususnya pengguna Internet). Apabila
hal ini tidak dibendung dengan pendalaman pemikiran yang dewasa, penuh
pengertian dan terpenting bekal nilai-nilai agama yang kokoh, maka tidak
mustahil dekadensi moral itu harus terjadi!
PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk, salah satu operator besar dan pemain lama
dimana hingga saat ini sudah berkembang dengan produk TIME-nya
(telekomunikasi, informasi,media dan edutainment) hadir , tidak saja
mengambil keuntungan dari percaturan bisnis tersebut, tetapi juga
berusaha memberikan edukasi hal-hal yang bersinggungan dengan IT
(informasi teknologi). Melalui produknya yang saat ini dikenal dengan
tripleplaynya (telepon,internet dan media) yang semuanya tercakup dalam
TIME tersebut, hadir dengan gagasan membangun program edukasi yang
dilatarbelakangi keberadaan TelkomSpeedy sebuah akses internet
menggunakan pita lebar (broadband).
Secara
konkrit , hampir di setiap commerce officenya Telkom mendirian sebuah
klas yang disebut Broadband Learning Center (BLC) yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana proses belajar mengajar yang canggih (kalau boleh
saya sebut demikian). Karena dengan fasilitas internet berkecepatan 2
hingga 3 M, BLC yang dilengkapi dengan komputer dan sambungan nirkabel
(wifi). Telkom mengundang dan mengajak komunitas untuk belajar, share
knowledge dan diskusi dapat dilakukan di sana dan gratis!
Tidak
berlebihan kiranya bila saya katakan "hanya Telkom yang bisa
demikian!". Ini tidak saja sebuah pekerjaan dengan dasar-dasar kaidah
Corporate Social Responsibility (CSR), tetapi lebih dari itu. Karena
proses sosial ini tidak berupa nilai finansial atau objek, tetapi sebuah
ilmu, sebuah gagasan dari para tamu di BLC yang bisa terus dikembangkan
dalam segala fomulasi , sebut saja seperti seminar, bedah buku dll. Dan
dibeberapa BLC itu telah dialakukan.
Semoga
kehadiran BLC di hampir setiap kabupaten di Jawa Timur ini dapat
memberikan nilai tambah terhadap kemajuan setiap komunitas dimanapun,
sehingga mereka siap untuk menyongsong era digital yang ke depan semakin
menantang. Hadir dan hubungi pengelola BLC di daerah Anda dan
negosiasikan untuk bergabung disana secara gratis!*Nangkris - penglola
BLC Kota/Kabupaten Mojokerto-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar